Saturday, October 20, 2012

Klasifikasi Ilmiah Kepik

Bapak pucung - Dysdercus cingulatus - Red Cotton Bug - serangga kawin

 
Klasifikasi Ilmiah Kepik
Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758hewan
Phylum: Arthropoda Latreille, 1829hewan berbuku-buku
Class: Insecta Linnaeus, 1758serangga
(unranked) Dicondylia – merupakan kelompok serangga yang mempunyai dua titik artikulasi/penghubung atau dua "mandibular condyle" pada setiap "mandible"-nya, sementara kelompok lain, "Monocondylia", hanya mempunyai 1 titik artikulasi, meliputi "Thysanura" dan "Pterygota"
Subclass: Pterygota Lang, 1888 – kelompok serangga bersayap, termasuk jenis serangga yang kini tidak lagi bersayap tetapi nenek moyangnya merupakan serangga bersayap, meliputi "Paleoptera" dan "Neoptera".
(unranked) Metapterygota
Infraclass: Neoptera Wulp, 1890 – kelompok serangga bersayap yang dapat melipat/mengepakan sayapnya melewati perut, meliputi 2 superorder, "Exopterygota" dan "Endopterygota", dan beberapa proposed superorder yaitu: "Dictyoptera", "Paraneoptera", "Neuropterida"/"Neuropteroidea", "Mecopteroidea"/"Antliophora", "Amphiesmenoptera".
Superorder: Paraneoptera – meliputi 4 ordo, "Psocoptera", "Phtiraptera", "Thysanoptera", Hemiptera, yang masing-masing mempunyai bentuk mulut yang berbeda-beda yang mencirikan kebiasaan makannya yang berbeda.
Order: Hemiptera Linnaeus, 1758Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik sejati ("true bugs") walaupun beberapa anggota Hemiptera bukanlah kepik sejati. Mereka semua memiliki ciri-ciri khusus seperti mulut berbentuk jarum yang digunakan untuk menusuk jaringan dari makannya dan kemudian menghisap cairan di dalamnya. Ciri lainnya adalah Hemiptera tidak mengalami metamorfosis sempurna. Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak bersayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong.
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran.
Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: "Auchenorrhyncha", "Coleorrhyncha", "Heteroptera", dan "Sternorrhyncha" dengan subordo Heteroptera memiliki anggota terbanyak (mencapai 25.000 spesies) dimana anggotanya umumnya adalah kepik-kepik sejati besar.
catatan (tata nama biologi):
Nama yang tertera di belakang nama taksonomi merupakan nama orang yang pertama kali memberi deskripsi atau gambaran mengenai takson tersebut (deskriptor).
Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung.
 

Galeri foto kepik:

Bapak-pucung---Dysdercus-cingulatus-[1][1]
Kepik Pyrrhocoridae: Dysdercus cingulatus
 
   

Posting Terbaru

No comments:

Post a Comment